Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillahirobbil a’lamin, wabihi nasta’in, wa ala umuriddunia
waddin. wassholatu wassalamu a’la asyrofil anbiyai wal mursalin, sayyidina muhammadin
wa a’la alihi wa shohbihi ajma’in. Amma ba’du.
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat
Allah SWT. Yang telah memberikan kita nikmat, rahmat, serta hidayahnya sehingga
kita dapat berkumpul disini dalam keadaan sehat wal afiat.
Tak lupa sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan
kita, suri tauladan kita, Baginda Nabiyullah Muhammad SAW. Yang telah
membimbing kita dari jalan yang gelap menuju jalan yang terang benderang yakni
(Addinul Islam). Siapapun yang menjalankan ibadah puasa Ramadhan, pasti menginginkan
kesempurnaan di Mata Allah SWT, bahkan dijanjikan derajat takwa bagi yang
mengamalkannya sebulan penuh. Derajat ini tidaklah mustahil untuk diraih, namun
butuh sedikit usaha dalam mencapainya
➤ TUJUAN IBADAH PUASA
- Menahan nafsu dari berbagai syahwat, sehingga kita siap mendapatkan sesuatu (derajat takwa) yang menjadi puncak kebahagiaan (surga) dengan kehidupan abadi di dalamnya.
- Menjalankan ibadah puasa berarti menjaga nafsu terhadap lapar dan dahaga, mengingat keadaan orang-orang yang menderita kelaparan di antara orang-orang miskin, hingga menyempitkan jalan setan dalam diri kita.
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ
آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ وَالصِّيَامُ
جُنَّةٌ وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَصْخَبْ
فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ
وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ
اللَّهِ
مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا إِذَا
أَفْطَرَ فَرِحَ وَإِذَا لَقِيَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِ
“Semua
amalan bani adam adalah untuknya kecuali puasa, karena puasa itu untuk-Ku dan
Aku yang akan membalasnya, dan puasa adalah perisai, jika salah seorang dari
kalian berpuasa maka janganlah ia berkata keji dan berteriak-teriak. Jika ada
orang yang mencacinya atau mengajaknya berkelahi maka hendaklah ia mengatakan,
‘sesungguhnya aku sedang berpuasa’. Dan demi Allah yang jiwa Muhammad ada di
tangan-Nya, sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi
Allah daripada bau misk. Orang yang berpuasa mempunyai dua kegembiraan, ia
bergembira ketika berbuka, dan ia bergembira ketika bertemu dengan rabbnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Puasa adalah untuk Tuhan semesta alam, tidak seperti amalan-amalan yang
lain. Hal ini berarti kita diharuskan meninggalkan segala yang kita cintai
karena kecintaan kita kepada Allah SWT.
Puasa juga berarti rahasia antara hamba dengan Tuhan. Bisa jadi kita
menghindari hal-hal yang membatalkan puasa secara nyata, namun tidak diterima
di sisi-Nya karena ingin dikatakan sedang berpuasa oleh orang lain. Puasa yang
dilakukan semata-mata mengharapkan ridho Allah SWT merupakan hakikat puasa
ramadhan yang sesungguhnya.
➤ MENJALANKAN PUASA RAMADHAN SEAKAN MENELADANI
SIFAT ALLAH SWT
Upaya manusia meneladani sifat-sifat Allah, sesuai dengan kedudukan
manusia sebagai makhluk. Hal ini juga didasari oleh hadis Nabi SAW yang yang
berbunyi, “Takhallaqu bi akhlaq Allah” (Berakhlaklah (teladanilah) sifat-sifat
Allah).
Allah SWT memperkenalkan diri-Nya antara lain sebagai tidak mempunyai
anak atau istri: Bagaimana Dia memiliki anak, padahal Dia tidak memiliki istri?
[QS Al-An’am: 101] Dan sesungguhnya Mahatinggi kebesaran Tuhan kami. Dia tidak
beristri dan tidak pula beranak [QS Al-Jin: 3].
Al-Quran juga memerintahkan Nabi SAW untuk menyampaikan, Apakah aku
jadikan pelindung selain Allah yang menjadikan langit dan bumi padahal Dia
memberi makan dan tidak diberi makan…? (QS Al-An’am [6]: 14).
➤ LANGKAH LANGKAH SUPAYA PUASA KITA SEMPURNA
- Mengoptimalkan Sahur
- Mengoptimalkan Berbuka
- Giat Membaca Al-Qur’anul Karim
- Mengkonsumsi Makanan Halal
- Memperbanyak Sedekah & Kebaikan
- Menjaga Seluruh Anggota Badan
- Menjaga Diri dari Syahwat (keinginan)