Al Qur’an
adalah sapaan sayang Allah kepada hambanya. Begitu banyak orang- orang hebat tersungkur
bersujud kepada Allah SWT. Karena sapaan sayang Al-Qur’an
kepada mereka, mereka mengakui akan adanya Allah SWT. Banyak orang-orang pandai di luar sana bersujud kepada Allah SWT karena kehebatan Al-Qur’an. Ayat-ayat tentang biologi, alam semesta
dan ibran penciptaannya membuat akal mereka sampai pada titik bahwa itu semua
pasti ciptaan Tuhan. Mereka dipilih oleh Allah SWT, menjadi orang-orang
terpilih dan terbaik karena mampu membaca Al-Qur’an sesuai dengan tingkat ilmu
pengetahuan mereka.
Rasulullah saw
mengajarkan kepada kita,
خَيرُكُم مَن تَعَلَّمَ القُرآن
وَعَلَّمَهُ
“Sebaik-baik
orang diantara kalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR Bukhari)
Orang
terbaik di antara kalian adalah pengkaji dan yang mau belajar Al-Qur’an dari
sisi mana dia harus belajar dan kemudian setelah tahu, setelah berinteraksi dengan
Al-Qur’an, mereka mengajarkannya. Hidupnya sibuk dengan Al-Qur’an. Dia menjadi
orang yang terbaik. Kehidupannya dipenuhi dengan kemuliaan-kemuliaan hidup, karena
dia memuliakan, menta’dhimi dan menjadikan Al-Qur’an berwibawa di hadapan
manusia.
Rasulullah SAW bersabda dalam hadis lain,
اِنَّ الَّذِي لَيسَ فِى
جَوفِهِ مِنَ القُرآنِ كَالبَيتِ الخَرِبِ
“Sungguh orang
yang di dalam dirinya tidak terdapat sedikit pun dari Al-Qur’an bagaikan rumah
yang runtuh.” (HR Tirmidzi)
Begitulah hebatnya Al-Qur’an, begitulah sapaan kasih
sayang dari Allah SWT kepada hamba-hamba-Nya yang terpilih di bulan suci Ramadhan
ini. Marilah kita memantaskan diri kita masing-masing agar menjadi orang-orang
yang pantas untuk dipilih oleh Allah SWT. Marilah
kita mencoba memperbaiki semua aktivitas kita masing-masing sehingga memang
kita layak untuk dipilih oleh Allah SWT menjadi orang-orang yang dimuliakan oleh-Nya.
Al-Qur’an sanggup menjawab apapun permasalahan
hidup yang kita hadapi. Itu adalah seperti yang disabdakan oleh baginda Rasulullah
SAW.
Allah SWT berfirman dalam hadis Qudsy:
مَن شَغَلَهُ القُرآنَ عَن
ذِكرِي وَمَساَلَتي اَعَطَيتُهُ اَفضَلَ مَا اُعطِيَ السَّاءِلِينَ
“Barangsiapa yang disibukkan oleh Al-Qur’an, sibuk mengkaji, menta’dhimi,
mentadabburi, mengajarkan Al-Qur’an, sehingga dia lupa, tidak sempat berdzikir
kepada Allah SWT, kesempatan berdzikirnya berkurang, dan dia tidak sempat
memohon kepada Allah SWT. Maka Aku (Allah SWT) akan
memberikan sesuatu yang lebih dari apa yang diberikan kepada orang yang memohon
kepada-Ku. Orang yang sibuk dengan Al-Qur’an. Allah SWT jamin kehidupannya disempurnakan oleh Allah SWT. Cita-citanya akan disempurnakan oleh Allah SWT. Permasalahan hidupnya akan diatasi oleh Allah SWT. Semua problematika hidup mereka akan diselesaikan oleh Allah SWT. “
Di dalam
hadist lain Rasulullah SAW juga bersabda,
مَن
قَرَاءَ القُرآنَ وَعَمِل بِمَا فِيهِ اُلبِسَ وَاِلدَاهُ تَجًا يَومَ القِيَامَة
“Barangsiapa
yang membaca Al-Qur’an, mengamalkan terhadap apa yang ada di dalamnya, senantiasa
menta’dhimi dan mentadabburi Al-Qur’an, gemar, suka, hobi membaca Al-Qur’an, maka
kedua orangtuanya akan dipakaikan mahkota pada hari Kiamat.”
Mungkin di
antara kita merasa kurang berbakti kepada orangtua, kurang memberikan yang
terbaik kepada orangtua, maka berikan yang terbaik kepada orangtua berupa bacaan
Al-Qur’an yang kita miliki.
Ada orang
tua bertanya, “Saya kok menjadi semulia ini ya Robb. Padahal saya dulu tidak melakukan
amal-amal ibadah yang mulia seperti ini ya Robb. Bagaimana ini bisa terjadi ya
Robb?” Allah SWT menjawab, “Itu karena kehebatan
putra putrimu yang membaca Al-Qur’an di setiap saat. Maka pembaca Al-Qur’an
akan bisa memuliakan orangtuanya. Bisa mengangkat harkat derajat kebaktian
dirinya kepada kedua ortunya. Akan mengangkat rasa baktinya kepada orangtuanya.
Sekarang bergabunglah dengan putra putri anda masuk ke dalam surga.”
Itulah
kehebatan Al-Qur’an. Mudah mudahan memotivasi kita untuk bisa lebih cinta, ta’dhim,
gandrung, suka lagi untuk membaca Al-Qur’an
di setiap kesempatan. Kalimat thoyyibah yang terbaik di bulan suci Ramadhan
dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan para
alim ulama adalah sebanyak mungkin untuk bisa membaca Al-Qur’an.
Hilangkan
dan kurangi kegiatan-kegiatan yang tidak bermakna, terutama di bulan suci Ramadhan
ini agar Allah SWT mencintai kita, membanggakan kita sebagaimana kita mencintai,
membanggakan, menta’dhimi, mentadabburi Al-Qur’an.
➧ BERIKUT HUKUM-HUKUM BACAAN AL-QUR’AN
HUKUM BACAAN
|
LAMA BACA
|
· إِظْهَرحلقيٌ (terang/N) : ء هـ ع ح غ خ
Contohnya : يَنْأَوْنَ، مِنْهُمْ،
أَنْعَمْتَ، اَلْمُنْخَنِقَةُ
· إِدْغَامٌ (melebur/memasukkan)
1.
إِدْغَامٌ بِلاَغُنَّةْ (tak berdengung) :
ل ر
Contohnya : مِنْ لَّدُنْهُ، مِنْ رَّبِّهِمْ
2.
إِدْغَامٌ بِغُنَّةْ (berdengung) : ي ن
مـ و
Contohnya : مِنْ يَقُوْلُ، مِنْ
نِعْمَةٍ، مِنْ مَالِ اللهِ، مِنْ وَلىِّ
|
1 alif
|
· إِقْلاَبٌ (mengubah) : ب
Contohnya : أَنْبِئْهُمْ
· إِخْفَاء حقيقي (samar) : ص ذ ث ك ج ش ق س د ط ز ف ت ض ظ
Contohnya : مَنْصُوْرًا، مُنْذِر، مَنْثُوْرًا، يَنْكُثُوْنَ،
أَنْجَيْنَاكُمْ،
Ikhfa' Syafawi ب :
Contohnya: وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِينَ , عَلَيْهِمْ بِالْإِثْمِ , وَمَا هُمْ بِضَارِّينَ
Idgham Mislain/mimi : مـ
Contohnya : قُلُوْبِهِمْ مَرَضٌ , لَهُمْ
مَشَوْ , يَّسْتَفِزَّهُمْ
مِنَ , عَلَيْهِمْ مِنَ
|
2 alif
|
Izhar
Syafawi : Selain mim dan ba
Contohnya : لَمْ
يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ , لَكُمْ دِينُكُمْ , وَامْرَأَتُهُ
حَمَّالَةَ
|
1 alif |